Wafatnya usia berapa di mana dimakamkan bulan tanggal Islam, bulan tanggal Masehi tahun berapa wafatnya

0

Anak ²Dari Dewi Murtasiyah= Ratu Gede Kukusan,Ali Zainal Abidin/ Sunan Dalem,Nyai Ageng Seluluhur,Sunan Kidul,Ratu Gede Saworasa,nyai Ageng sawo,Sunan Kulon,dan Sunan Waruju. Anak²Dari Dewi wardah=pangeran pasirbata,putri Ragil,dan Siti rohbayat Anak²Dari nyai Ageng Usami = sunan Tegal wangi dan nyai Ageng Selo luhur. Wafatnya usia berapa di mana dimakamkan bulan tanggal Islam, bulan tanggal Masehi tahun berapa wafatnya...???


Informasi yang tercatat dengan relatif “resmi” tentang Sunan Giri

  • Sunan Giri—nama aslinya Raden Paku / Muhammad Ainul Yaqin—adalah tokoh penting dalam penyebaran Islam di Jawa dan pendiri Giri Kedaton. Wikipedia+2Wikipedia+2
  • Menurut catatan populer, ia menikah dengan Dewi Murtasiyah (putri Sunan Ampel) dan Dewi Wardah (putri Sunan Bungkul). P2K STEKOM+2kiwongalus.files.wordpress.com+2
  • Dari pernikahan tersebut, disebut-sebut ia memiliki anak — sekitar delapan dari Dewi Murtasiyah dan dua dari Dewi Wardah. Scribd+2www.slideshare.net+2
  • Di antara anak yang paling dikenal secara “resmi” adalah Sunan Dalem (nama asli Maulana Zainal Abidin), yang disebut sebagai penerus “Sultanat Giri” setelah kematian Sunan Giri. Wikipedia+2kiwongalus.files.wordpress.com+2
  • Dalam sumber populer disebutkan bahwa Sunan Dalem meninggal tahun 1545. Wikipedia

Masalah besar: Kurangnya bukti historis terhadap “semua anak & keturunan”

  • Meskipun banyak tulisan, artikel, dan cerita rakyat yang mencantumkan nama-anak seperti Ratu Gede Kukusan, Sunan Tegalwangi, Nyai Ageng Seluluhur, Sunan Kidul, Ratu Gede Saworasa, Sunan Kulon, Sunan Waruju, serta anak-anak dari Dewi Wardah seperti Pangeran Pasirbata dan Siti Rohbayat — tetapi banyak dari daftar ini hanya berasal dari silsilah tertentu, versi lokal, cerita rakyat, atau naskah yang interpretasinya sulit diverifikasi secara akademis. kiwongalus.files.wordpress.com+2banibatokolong.blogspot.com+2
  • Sebagian besar dari nama-nama tersebut tidak ditemukan dalam arsip sejarah kredibel, dokumen kerajaan, kronik kontemporer, atau catatan kolonial yang bisa dikonfirmasi.
  • Bahkan untuk anak “resmi” seperti Sunan Dalem — data kematiannya (1545) tersedia — tetapi tidak ada catatan yang tepercaya mengenai hari-bulan Hijriah atau Masehi exact, usia saat wafat, atau makam pasti dengan bukti arkeologis yang diakui secara akademis. Wikipedia+1
  • Untuk nama-anak lain seperti Ratu Gede Kukusan, Sunan Tegalwangi, dsb — tidak ada data kematian, hidup-wafat, makam, tanggal hijriah/ masehi, atau catatan resmi mengenai mereka dalam literatur sejarah umum. Kebanyakan informasi hanya berasal dari silsilah tradisional atau cerita turun-temurun, yang kadang saling berbeda.

Kenapa sulit mendapatkan data yang pasti

  1. Sumber primer & dokumen sejarah terbatas. Banyak dari klaim silsilah dan keturunan datang dari naskah lokal, tulisan tangan, atau tradisi lisan — bukan dokumen resmi kerajaan atau catatan kontemporer.
  2. Variasi versi & mitos genealogis. Karena silsilah sering dipakai untuk memperkuat legitimasi politik/kerajaan, terkadang nama-nama bisa ditambahkan atau dimodifikasi. Hal ini membuat sulit membedakan mana tokoh historis, mana tokoh legendaris atau simbolis.
  3. Kesulitan verifikasi arkeologis. Makam-makam dan situs-situs kuno kadang sulit dilacak secara pasti, dan dokumen yang menyebutkan tanggal Hijriah & Masehi sering tidak konsisten atau hilang.
  4. Perbedaan antara sejarah — dan tradisi/kepercayaan rakyat. Di Jawa, tradisi silsilah dan cerita wali atau bangsawan sering bercampur antara fakta, legenda, dan interpretasi keagamaan/spiritual.

Kesimpulan: Apa yang bisa disimpulkan dengan aman — dan apa yang tidak

  • Ya — kita nyaris bisa yakin bahwa Sunan Giri punya beberapa keturunan, dan bahwa Sunan Dalem adalah salah satunya, yang kemudian melanjutkan garis Giri Kedaton. Ini tercatat dalam literatur populer dan beberapa referensi.
  • Namun — tidak ada data tepercaya mengenai sebagian besar anak-anak lain: kita tidak tahu kapan mereka lahir, kapan dan di mana wafat, umur mereka, dan di mana makamnya. Klaim-klaim itu sebagian besar berasal dari silsilah tradisional / cerita rakyat.
  • Artinya — daftar yang kamu ajukan (seluruh “anak-anak dari Dewi Murtasiyah, Dewi Wardah, Nyai Ageng Usami”) sebagian besar harus dipandang sebagai bagian dari tradisi/kisah turun-temurun, bukan sebagai fakta sejarah yang bisa diverifikasi.

Implikasi jika kamu ingin menjadikan daftar tersebut sebagai referensi sejarah

  • Sebaiknya — pisahkan antara tokoh dengan bukti relatif kuat (misalnya Sunan Dalem) dan tokoh dengan status tradisional/legendaris.
  • Bila tujuanmu adalah genealogis/sejarah lokal — kamu bisa mencatatnya sebagai “menurut tradisi / silsilah lokal” — bukan sebagai fakta sejarah absolut.
  • Jika ingin menelusur lebih lanjut: cari naskah lama, kronik kerajaan, arsip kolonial, atau penelitian akademis yang menyebut nama dan data kehidupan mereka (tapi dalam banyak kasus: kemungkinan tidak ada).

Tags:

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Out
Ok, Go it!